7 Dracin Dengan Plot Berbobot yang Membuat Ingin Nonton Ulang

Apakah kamu tim nonton streaming? Kalau aku tim paling anti nonton streaming, alias tim nonton drama yang sudah selesai tayang. Kalau belum selesai tayang ya sabar menunggu, selesai dulu baru nonton. Dan tim download dulu nontonnya kapan-kapan. Soalnya gak suka diganggu sama iklan kalau nonton langsung. I don't like the feeling of being controlled and limited by others, because I know what I need and I know my limit. Nonton streaming punya rasa serupa dengan itu. Makanya aku tak suka.

Meskipun demikian, tak suka bukan berarti tak melakukan sama sekali. Wkkk. Praktik nonton streaming kulakukan kalau bukan karena tak sabar menunggu ya karena tak sengaja. You Are My Glory dan Fangs of Fortune adalah dracin yang akhirnya kutonton streaming karena kalah sabar menunggu selesai tayang. Sedangkan yang tak sengaja (dan baru pertama kali sejarahnya) adalah When The Phone Rings.

Awalnya memang tak ada niat nonton, karena sudah lama juga gak nonton drakor lagi. Lagi pula pas lihat posternya, aku gak suka dengan pemeran utama prianya. Entah ada dendam kesumat apa sama dia. Namanya pun aku enggak tahu. Cuma wajahnya aku tanda. Gak ingat kenapa gak suka, tapi yang jelas bisa dipastikan kalau gak sukanya itu pasti sama perannya di entah drama atau film yang mana. Perannya menyebalkan pasti. Jadi semenjak itu kalau ada nampak dia peran utamanya, males nontonnya. Wkkk.

Nah, nonton When the Phone Rings ini awalnya karena waktu itu aku lagi punya banyak kuota gratis dari Telkomsel dan aku lagi nyari-nyari stok serial drama, tv show atau film buat diunduh. Nah, karena beberapa kali mengunduh drama sampai komplit semua episodenya, lalu pas ditonton kok tidak sesuai harapan kualitas plotnya, sehingga baru nonton 2 episode memutuskan hapus aja semuanya, makanya aku pakai cara cek dulu 1 episode, kalau sreg baru unduh semua episodenya, trus nontonnya kapan-kapan.

Nah, When The Phone Rings waktu itu masih sampai episode 3 yang tayang. Walau maju mundur karena tak suka sama si Yoo Yeon Seok ini, tapi pas lihat genrenya cocok di aku, lihat review meyakinkan, dan komentarnya sampai 11 ribuan padahal episode masih 3 yang tayang, Jadi kuunduhlah episode pertama, bermaksud nonton 15 menit maksimal untuk memastikan ini layak dibuat stok apa enggak. Eh gak taunya 1 menit pertama nonton langsung punya perasaan, oh my god, kayaknya gak bisa berhenti nih nontonnya.

Dan benar saja, habis 1 episode malah lanjut nonton sampai episode 3, habis tu barulah merasakan tak enaknya menunggu episode 4 yang baru tayang besoknya. Gimana pula itu menunggu pasokan yang hanya ada 2 episode tiap pekan, Jumat dan Sabtu, dengan total 12 episode. Ini masih di episode 4 loh ya, belum sampai setengah jalan pun. What a long and torturing wait. Aaaarggh...

Aku pun akhirnya mencari-cari versi novelnya. Ketemu. Baca sampai habis. Dan ketika habis, aku sadar ini masih hari Rabu. Jumat malam masih lama. Eh rupanya pekan itu tidak tayang. Sepekan lagi lah lanjut penyiksaan. Daaannn begitu tiba Kamis, terjadilah peristiwa gagal tayang pekan itu. Lagiiiii? Sahh.....Sakaaawwwwwwbahh... Ampunlah pokoknya ya yang kena fenomena gak pernah streaming, sekali streaming sakau parah. Ini namanya gak sengaja menyiksa diri sendiri. Makanya jangan coba-coba. Lain kali lebih hati-hati ya🤣.

Kini memang aku lebih mengutamakan nonton film, anime, atau serial drama yang memiliki plot berbobot, kuat, kaya dan bebas receh, namun tetap ada muatan humornya. Kalau genrenya murni komedi romantis, tanpa ada tambahan misteri dan lainnya, walau rating-nya tinggi dan pemerannya aku suka, kayaknya kalau tak ada pilihan lain barulah dijadikan opsi.

7 Rekomendasi Dracin dengan Plot Berbobot

Seekor kucing lucu bernuansa autumn dengan disampingnya bertulisan 7 Drama Cina dengan plot berbobot yang membuat ingin nonton ulang

Nah, berikut 7 Rekomendasi dracin yang menurutku memiliki plot kuat dan berbobot yang berbalut humor cerdas. Tenang, bebas spoiler ini pokoknya.

1. Reset (2022)

Diadaptasi dari novel web berjudul Kai Duan, dracin bergenre thriller, misteri, fiksi ilmiah, ini bercerita tentang Li Shi Qing (diperankan Zhao Jin Mai), seorang mahasiswi yang mendapati dirinya terperangkap di lingkaran waktu yang tak ada habisnya. Ia selalu terbangun di dalam bus yang sedang berjalan yang tak lama kemudian meledak,  menewaskan dirinya dan seluruh penumpang di dalamnya. Bersama dengan Xiao He Yun (diperankan oleh Bai Jing Ting), mereka berusaha menemukan cara agar semua penumpang selamat sampai tujuan dan menghentikan bom yang terpasang di bus. Episode pertamanya langsung membuatku gak bisa berhenti nonton.

Ada satu hal menggelitikku saat nonton ini, yaitu mungkin ini dracin yang pemeran utamanya paling jarang ganti baju dan paling sedikit stok bajunya saat syuting. Total 15 episode dengan durasi 45 menit, tapi sampai episode 13 mereka masih saja pakai baju yang sama🤣.

2. Derailment (2023)

Diadaptasi dari novel dengan judul yang sama Derailment karya Priest, dracin bergenre misteri, romansa, fantasi, dan fiksi ilmiah ini berkisah tentang Jiang Xiao Yuan (diperankan oleh Liu Hao Cun) yang bergelut dengan kehidupan barunya setelah tanpa sengaja menyebrang ke dunia paralel. Di dunia asalnya, ia adalah seorang gadis kaya raya yang disegani karena kepiawaiannya dalam segala hal, sementara di dunia paralel ini ia hanya seorang gadis biasa yang tak punya apa-apa. Dalam petualangannya ia bertemu dengan si misterius Qi Lian (diperankan oleh Lin Yi).  Mereka bersama-sama mencari kebenaran dan  mengungkap misteri yang terjadi disekitarnya. Sebuah perjalanan dan petualangan menemukan identitasnya yang sebenarnya.

Sebenarnya aku gak terlalu suka dengan Lin Yi, aktingnya terkesan kaku menurutku. Tapi di drama ini perannya pas kurasa, selain itu aku juga suka banget dengan aktingnya Liu Hao Cun.  Nonton ini kayak ada berasa mistis tapi apa iya, jangan-jangan ternyata begini. Wkkk... Begitulah dialog-dialog di otakku selama nonton ini.  Total 30 episode dengan durasi 43 menit. Ada beberapa episode yang beberapa kali kutonton ulang.

3. Till The End of The Moon (2023)

Dracin yang diadaptasi dari novel web berjudul Hei Yue Guang Na Wen Be Ju Ben karya Teng Luo Wei Zhi ini bergenre romansa fantasi, perjalanan waktu, dan wuxia. Cerita novel dan dramanya jauh berbeda rasanya. Versi dramanya jauh sangat lebih manusiawi lah pokoknya. Dan aku jauh lebih suka versi dramanya.

Ber-setting era ketika siluman ditakuti oleh para kultivator dan bangsa manusia, para sesepuh kultivator bersepakat untuk mengirim utusan ke masa lalu untuk mencari asal mula raja Iblis dan mencegah kebangkitannya. Diutuslah Su Su (diperankan Bai Lu) ke masa lalu, rohnya menempati tubuh manusia biasa bernama Ye Xiwu, anak perempuan ke dua Jenderal Ye, yang saat itu merupakan istri dari Tantai Jin (diperankan Luo Yunxi), pangeran negeri tetangga yang berstatus sebagai sandera perang,  yang di masa depan menjadi Raja Iblis.

Ye Xiwu bertekad menghancurkan Tantai Jin karena ia tahu malapetaka yang terjadi di masa depan. Namun menyaksikan masa lalu Tantai Jin yang memilukan dengan segala upayanya bertahan hidup, kisah-kisah tak terelakkan pun bermunculan, membuat misi Ye Xiwu menjadi ruwet.

Ada banyak hal yang kusuka dari dracin ini. Cerita,  plot, kostum, detail setting, pemeran, akting, serta semua OST-nya, seluruhnya aku suka. Selain itu pemeran utamanya menyulih suaranya sendiri. 50 episode dengan durasi 53 menit ini terasa kurang bagiku, sampai-sampai sudah nonton ulang beberapa kali.

4. Story of Kunning Palace (2023)

Masih diadaptasi dari novel web karya Shi Jing berjudul Kun Ning, dracin ini bergenre historikal, romansa, drama, dan fantasi. Jiang Xuening (diperankan oleh Bai Lu) demi obsesinya menjadi ratu membuatnya menghalalkan segala cara sampai-sampai menghianati pertemanannya dengan Yan Lin (diperankan Zhou Jun Wei) dan menyebabkan ditangkapnya menteri baik hati yang selalu menolongnya Zhang Zhe (diperankan Wang Xingyue).

Tak lama setelah berhasil mewujudkan obsesinya menjadi ratu, Yan Lin mengkudeta dan menghabisi semua keluarga kerajaan. Di akhir hayatnya, Jiang Xuening menukar nyawanya dengan kebebasan Zhang Zhe karena rasa bersalahnya. Ajaibnya ia terbangun kembali sebagai dirinya ketika masih berusia 18 tahun, tepat sebelum ia masuk istana.

Bertekad untuk merubah nasibnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk jauh-jauh dari hal-hal yang berhubungan dengan politik dan kerajaan, namun tangan-tangan tak terlihat malah menariknya kembali ke sana. Akhirnya ia pun tetap saja menjadi teman belajar Putri Le (diperankan Liu Xie Ning), dan murid dari Xie Wei (diperankan Zhang Ling He) lelaki yang berperan besar dalam kehancurannya di masa lalu.

Ini juga cerita novelnya jauh berbeda dengan dramanya. Meskipun poin-poin utamanya tetap ada. Dan sekali lagi versi dramanya jauh lebih manusiawi dan lebih keren. Oiya, semua OST nya aku juga suka. Total 38 episode dengan durasi 45 menit, dracin ini juga sudah kutonton ulang beberapa kali. Segitu sukanya sih.

5. Mysterious Lotus Casebook (2023) 

Lagi lagi diadaptasi dari novel karya Teng Ping berjudul Auspicious Pattern Lotus House, dracin bergenre misteri, investigasi, dan wuxia ini sesungguhnya memiliki seni humor cerdas dalam gaya bahasanya. Suka sekali dengan perpaduan humor tipe seperti ini.

Ceritanya 10 tahun sebelumnya Li Xiang Yi (diperankan Cheng Yi) master melegenda di dunia persilatan yang juga pemimpin sekte Sigu, tiba-tiba menghilang bersamaan dengan saingannya Di Fei Sheng (diperankan Xiao Shun Yao), ketua Aliansi Jinyuan, setelah pertempuran mereka di Laut Timur.

10 tahun kemudian muncul lah Li Lian Hua,  dokter kampung yang berkelana sambil membawa rumah teratainya, sejenis karavan tapi besar sekali. Tanpa sengaja ia menjadi terkenal seantero dunia persilatan,  padahal dia sudah tak mau punya hubungan apa-apa lagi dengan dunia persilatan.  Datanglah Fan Duo Bing, (diperankan Zheng Sun Xi) anak muda cerdas yang bercita-cita jadi pahlawan dunia persilatan. Dia mencurigai kalau Li Lian Hua ini penipu dengan menjual nama seorang tabib terkenal. Maka dia pun menyelidiki sambil mengumpulkan bukti-bukti. 

Di lain tempat, Di Fei Sheng yang selalu mengangap Li Xiang Yi sebagai musuh sekaligus rival abadinya pun muncul kembali dj dunia persilatan,  dan mengenali bahwa si tabib Li Lian Hua ini tak lain dan tak bukan adalah Li Xiang Yi, musuh bebuyutannya. 

Kocaknya, setelah serangkaian peristiwa, ketiga orang ini malah jadi satu geng dan jadi sohib karib dengan keunikan hubungan masing-masing.  Bahu membahu menyelesaikan kasus-kasus misteri dan menegakkan keadilan. Total 40 episode berdurasi 45 menit. Nonton ini banyak kali lah terkekehnya.

6. Are You The One (2024)

Diangkat dari novel Jiao Chang karya Kuang Shang Jia Kuang, drama bergenre historikal  romansa ini bercerita tentang Liu Miantang (diperankan Wang Chu Ran) perempuan cantik lagi cerdas,  ketua bandit di bukit Yang, yang memimpin anggotanya menghukum pejabat-bejabat korup, dan menegakkan keadilan bagi yang terzalimi. 

Ia mengalami luka serius akibat serangan musuh ketika sedang menjalankan misi, lalu diselamatkan oleh Cui Xingzhou (diperankan Zhang Wan Yi), Pangeran Hui Yang. Ketika terbangun Liu Miantang mengalami amnesia dan hanya ingat sedikit tentang masa lalunya. Ia salah mengenali Cui Xingzhou sebagai suaminya yang ia ingat bernama Cui Jiu.

Drama ini asli kocak dengan alur cerita yang intens. Sejujurnya aku kurang suka dengan kedua pemeran utamanya; Wang Chu Ran (karena aktingnya terkesan monoton) dan Zhang Wan Yi (karena perannya di drama yang kutonton sebelumnya). Nah tapi setelah nonton drama ini malah jadi suka sama mereka. wkkk. Soalnya akting mereka di drama ini pas banget menggambarkan tokohnya. 

Dengan total 40 episode berdurasi 45 menit, nonton dracin ini berasa lekas kali waktu berlalu. Dan ketika memasuki episode 30 berasa sayang udah mau habis ceritanya. Pinginnya lanjut terus🤣. Makanya selesai nonton aku lanjut baca novelnya. Walau banyak hal yang berbeda antara novel dan versi dramanya, alur dan inti ceritanya tetap sama. Dan kalau dibandingkan, keduanya sama bagusnya, gak bisa milih,😁.

7. Fangs of Fortune (2024)

Drama ini tak ada novelnya, alias ceritanya ditulis oleh para sutradaranya. Bergenre misteri, romansa, fantasi dan wuxia, dracin ini memiliki rasa dan nuansa film ketika ditonton. Terutama dari segi sinematografisnya. Mungkin karena besutan sutradara Guo Ji Ming  kali ya. Dracin ini punya aura yang mirip dengan My Journey To You. Bedanya yang ini versi lebih santainya. Ya lagi-lagi karena para sutradaranya sama.

Nah ceritanya, di era Zhenyuan, Dewi Bai Ze yang mengatur alam manusia dan siluman tiba-tiba tewas.  Hal ini membuat kerusuhan dan bencana yang dipelopori oleh kaburnya para siluman jahat ke dunia manusia dan membuat keonaran di mana-mana. Untuk mengatasi hal ini, raja siluman Zhu Yan menyamar sebagai manusia bernama Zhau Yuan Zhou (diperankan Hao Ming Hao), menjadi relawan untuk membentuk biro pemburu siluman.

Wen Xiao (diperankan Chen Du Ling), yang merupakan titisan Dewi Bai Ze tapi tak memiliki kekuatan sang dewi, curiga dengan Zhau Yuan Zhou, sehingga ikut bergabung dalam kelompok tersebut bersama teman masa kecilnya yang juga keponakannya Zhou Yichen, (diperankan Tian Jiarui) seorang detektif handal juga ahli pedang. Lalu ada Pei Si Jing (diperankan Cheng Xiao) si ahli memanah yang suka menyendiri, dan Bai Jiu (diperankan Lester Lin) si tabib jenius yang penakut. Bersama, mereka melawan dan menaklukkan para siluman yang menyebabkan huru-hara dan misteri-misteri dibaliknya.

Ini dia dracin yang membuatku gagal menahan sabar menunggu sampai selesai tayang. 34 episode berdurasi 45 menit ditambah 1 episode ekstra, dracin ini sudah kutonton berulang kali. Kekocakan humor cerdas di tiap episode, bahkan dalam adegan yang mengharukan sekali pun, membuatku tak bosan-bosannya nonton dracin ini. Oiya, selain mereka sulih suaranya pakai suara sendiri, tiap pemeran utamanya punya OST-nya masing-masing, dan dinyanyikan oleh mereka sendiri. Keren gak tuh? Ah iya, satu lagi, visual pemainnya itu kok bisa pada good looking semua gitu ya. Mulai dari pemeran utama sampai pemeran pendukungnya. Jadi bukan sekadar make up nya saja yang bagus.

Endingnya? Dibilang happy ending, nuansanya sedih, dibilang sad ending ya enggak juga. Jadi ya begitulah.


Nah, itu tadi 7 rekomendasi drama Cina yang memiliki plot berbobot yang mampu membuatku nonton berulang-ulang. Kamu udah pernah nonton yang mana? Apakah punya kesan yang sama macam aku? Kalau gak suka dengan genrenya ya gak usah dipaksa ya. 😁

Poster BRImo FSTVL

Nah, bagi kamu yang tingkat kesabarannya diuji lewat When the Phone Rings tapi tetap saja gak tobat dengan segala bentuk efek samping nonton streaming, aku angkat topi. Semoga selalu waras ya. Sewaras ketika tahu promo top up game dan streaming dengan BRImo sudah lewat. 

Kabarnya ada cashback 50% hingga 10 ribu Rupiah dengan minimal transaksi 25k untuk 250 transaksi pertama tiap pekan selama 8 Maret 2024 - 21 April 2024. Cashbacknya langsung masuk ke rekening BRImo yang dipakai saat bertransaksi. Voucher streaming bisa dipakai untuk akses YouTube Premium, Viu, Spotify, Video, WeTV, dan Mola.

Nah, walau pun promonya sudah lewat, ajang BRImo FSTVL nya masih berjalan ya, sampai 31 Maret 2025. Sebuah program apresiasi bagi pengguna aplikasi BRImo dari BRI. Selama berlangsung, tiap transaksi dengan BRImo akan diapresiasi dengan 1 poin. Kalau belum punya ya silakan download dulu aplikasi BRImo di play store, lalu aktifkan ke di BRI terdekat.

Makin rajin nabung dan transaksi di BRImo, ya makin banyak juga kesempatan dapat hadiah di BRImo FSTVL. Kabarnya ada hadiah 100.000 hadiah langsung, undian BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan Vespa Primavera, dan tiap pekan ada hadiah di Friday Deals. Jadi manfaatkanlah sewaras-warasnya ya.



#BRImo
#BRImoMudahSerbaBisa
#BRImoFSTVL
#BerlimpahHadiah

Permainan Jadul yang Tetap Diminati : 7 Board Game Murah Meriah yang Seru Dimainkan Saat Liburan

Kamu lebih tertarik dengan online game atau board game? Kalau aku sudah pasti board game. Bukan tertarik lagi pun, tapi terobsesi. Dan hal ini baru kusadari beberapa tahun belakangan. Ternyata koleksi board game-ku bisa dibilang lebih banyak dari pada jenis mainan edukatif yang biasa untuk media pembelajaran les privat para bocil. Karena memang koleksi board game-ku ini belinya jauh sebelum itu. Jadi aku punya koleksi board game jadul seperti, Ular Tangga, Ludo, Halma, Catur, Monopoli, Scrabble, UNO, dan Jenga. Juga kartu Remi dan kartu Domino yang lupa entah kusimpan di mana saking lamanya.
Aneka board game klasik, monopoli, domino, uno, catur, dan lainnya bertebaran di atas meja
Sumber: apartmenttherapy.com

Ketertarikanku pada mainan memang agak lain sejak dulu. Entah orang-orang INFJ memang begitu, atau karena faktor yang tak kuketahui hingga kini. Kalau kawan-kawan dulu suka kali main ular tangga dan ludo, aku lebih suka catur dan monopoli. Ya bukan berarti gak suka main Ludo dan Ular Tangga, hanya saja lebih suka ke tipe permainan strategi dari pada keberuntungan. Kan di Ludo kalau gak dapat 6, maka gak keluar-keluarlah pionnya dari kandang.

Lalu pernah pas Yoyo lagi naik daun, aku malah terobsesi dengan Kendama gara-gara nonton Inuyuasha. Sampai kini masih berburu Kendama dan belum dapat-dapat juga yang sesuai harapan.

Pernah juga ketika mengunjungi pusat pasar di Padang dan Bukit Tinggi, waktu itu mau cari oleh-oleh lah ceritanya. Aku menemukan jejeran toko menjual mainan dan akhirnya lama ngetem di sana. Kawan-kawan pada beli suvenir gantungan kunci, baju dan keripik sanjai, aku malah borong beberapa mainan anak-anak yang kurasa unik. Mereka pun geleng-geleng kepala.

Padahal waktu itu belum punya keponakan dan gak ada sirkel teman anak-anak juga. Jadi itu aku beli memang untukku. Waktu itu kuingat ada blok domino yang mirip mahjong, seperangkat guli dan papannya (gak tahu namanya apa dan gak ada instruksi cara mainnya. Kini gulinya entah kemana, tapi papannya masih ada), bola bulu lampu, klutak-klutuk terbuat dari kayu (sejenis mainan balita), dan peluit tarik dari bambu. Murah meriah harganya. Dan yang paling penting adalah bahagia kali kurasa dapat barang-barang itu. Sayangnya di sana Kendama tidak ada.

Berapa Kisaran Harga Board Game?

Jawabannya tergantung. Ada board game yang di bawah 5 ribuan ada juga yang harganya jutaan. Koleksiku board game jadulku harganya rata-rata di bawah 40 ribuan. Sejauh ini si Scrabble yang paling mahal kubeli. Jadi masih cukup terjangkau kan ya. Dengan harga segitu sekeluarga bisa main bersama, se-geng bisa main semuanya. Apalagi keseruannya. Hmmm... Cobaklah. Mumpung lagi libur akhir tahun, ipar, sepupu, ponakan ramai berkumpul, mungkin ada yang mau coba gaya liburan bebas gawai tapi menyenangkan. Hati hati ketagihan.

Rekomendasi 7 Board Game Murah Meriah yang Seru dimainkan Saat Liburan


Aku pilihkan 7 Board Game jadul ini dengan pertimbangan ramah anak, ramah kantong, mudah dibawa, ramah usia alias (hampir) bisa dimainkan semua umur, dan pastinya seru.

1. UNO

Kayaknya gak ada yang gak kenal UNO di sini ya. Terdiri dari 100 kartu, peraturannya sederhana dan gampang dimainkan. Makin ramai yang main makin seru.

Harga kartu UNO macam-macam. Dibanderol mulai dari 10k, tergantung belinya di mana.

2. Jenga

Jenga atau kadang disebut juga Blok Staco atau UNO Staco.  Mainan blok susun yang terbuat dari kayu atau bahan plastik. Permainan ini melatih kesabaran juga menantang dalam menjaga keseimbangan balok. Main ini pasti was-was tapi ketawa-ketawa. Atau ya paling gak senyum-senyum.

Di toko online, harga Jenga dimulai dari 15k, tergantung ukuran, bahan, toko dan diskon pastinya ya.

3. Monopoli

Permainan klasik ini naik daun kembali dan bahkan dijadikan online game waktu peringkat LINE belum dikalahkan WA di Indonesia. Kini banyak versi lokalnya dengan aneka tema. Permainan yang melatih strategi dan bisnis keuangan. Jadi teringat sepenggal tebakannku, Bapaknya masuk penjara, Ibunya jual rumah, tapi anaknya tertawa bahagia. Hanya di Monopoli🤣.

Monopoli juga ada versi kartunya, Monopoly Deal namanya. Board game ini bisa dimiliki mulai harga 10k saja.

4. Kartu Remi

Kartu remi atau kartu Joker terdiri dari  52 kartu. Ada banyak jenis permainan yang bisa dimainkan, seperti Solitaire, Poker, Bridge, 41, dan lainnya. Tapi aku paling suka main cangkul. Tahu kan? Walaupun tetap mikir, tapi lebih santai. Di e-commerce harga kartu remi dimulai dari 10k.

5. Kartu Domino

Kartu Domino kalau di Aek Loba namanya kartu Goplak. Di sini biasanya dimainkan bapak-bapak atau anak muda pas lek-lek-an (jaga malam di rumah tetangga yang berhajatan sebelum hari pesta), juga dimainkan di kedai kopi sambil taruhan, atau dimainkan di bawah pokok-pokok sawit sambil sembunyi-sembunyi, alias main judi.

Harga kartu ini sepertinya yang paling murah dari 3 kartu sebelumnya. Bisa dimiliki mulai harga 2k.

6. Tic Tac Toe

Tic Tac Toe atau XOXO atau dalam bahasa Indonesia Silang-Bulat-Silang ini lebih murah lagi karena tak perlu beli. Kita cukup sediakan kertas dan pena. Atau kalau mainnya di tanah, ya cuma butuh kayu untuk alat tulis. Dan tak lupa seorang lawan mainnya.

Diawali dengan menggambar persegi 3x3,  atau menggambar 2 garis lurus lalu ditimpa dengan 2 garis tegak lurus.  Lalu menentukan simbol pemain 1 dan 2. Misal pemain 1 (X), pemain 2 (O).  Secara bergantian tiap pemain meletakkan simbolnya di dalam kotak. Tujuan permainan adalah pemain yang lebih dulu berhasil meletakkan 3 simbolnya segaris lurus, menang.

7. Dam

Mirip dengan Tic Tac Toe, permainan ini juga tak perlu beli, cuma butuh kertas dan pena, atau kalau mainnya di tanah, ya butuh batu kerikil atau daun atau apa pun yang bisa dijadikan pion atau bidak.

Oiya, Dam yang aku maksud di sini bukan catur jawa Damdas ya, ini permainan yang lebih simpel dengan 3 pion masing-masing (pemain A dan B beda warna). Bentuk papan permainannya persegi 3x3 seperti Tic Tac Toe. Secara bergantian pemain meletakkan satu bidaknya di titik sudut. Bebas mau di mana saja. Pemain hanya boleh menggerakkan bidaknya satu langkah saja ke titik yang kosong. Tujuannya adalah yang pertama berhasil meletakkan ketiga pionnya segaris lurus, menang.

Kalau di dracin sering dibilang "hidup itu seperti permainan catur" atau "Kau bisa mengetahui karakter lawanmu dari caranya bermain catur", menurutku ya ada benarnya dan gak salah juga. Sepengalamanku, main Tic Tac Toe dan Dam ini memang bisa membuat kita lebih mengenal karakter lawan main  kita. Cobalah buktikan betul apa enggak .😁


Jadi itu tadi 7 rekomendasi permainan board game jadul yang murah meriah dan pastinya seru buat dimainkan saat liburan bersama keluarga, kerabat dan kawan karib. Jadi kamu tim board game atau tim online game?

Top Up Voucher Game Murah dan Mudah dengan BRImo


Kalau kamu adalah tim game online, maka sangat mungkin kamu tertarik dengan info promo top up voucher game hemat yang ditawarkan aplikasi BRImo. Apalagi selama ajang BRImo FSTVL, program loyalti bagi nasabah BRI pengguna Super Apps BRImo, yang berlangsung 1 Oktober 2024 - 31 Maret 2025.
Poster brimo fstvl

Ada promo cashback real-time 100% sampai 20 ribu Rupiah setiap top up voucher game di BRImo. Kuota terbatas tiap hari, hanya untuk 100 transaksi saja. Promo berlaku sampai 30 November 2024 dengan minimal transaksi Rp20.000.

Cara top up voucher game di BRImo

1.⁠ ⁠Download BRImo lalu log-in.
2.⁠ ⁠Pilih menu 'Lifestyle'. Pilih 'Hiburan', lalu klik 'Voucher Game'. 
3.⁠ ⁠Pilih voucher game yang ingin di-topup
4.⁠ ⁠Pilih jumlah voucher. Klik 'Bayar'. Lalu masukkan PIN. Voucher pun siap digunakan.

Gampang ya kan. Oiya, tiap transaksi pakai BRImo, ada poin yang kita dapat. Kalau poinnya banyak ya banyak juga peluang dapat hadiah di BRImo FSTVL.

Selain 100.000 hadiah langsung, juga ada hadiah undian BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan Vespa Primavera. Dan masih ada lagi hadiah tiap pekan di Friday Deals. Banyak kan? Sering-seringlah nabung dan bertransaksi di BRImo supaya poinnya makin ramai. Udah dapat cashback, dapat BMW pulak kalau beruntung, kan rezeki itu namanya.

#BRImo
#BRImoMudahSerbaBisa
#BRImoFSTVL
#BerlimpahHadiah



Hampir Jadi Gamer Gara-gara Nonton Dracin ini

Aku bukan tipe penyuka game online, apalagi jadi gamer. Tapi bukan berarti aku gak suka main game. Suka kok tapi hanya game-game jenis tertentu. Lazimnya game berupa asah otak seperti puzzle dan strategi, tema gardening, dan membangun, serta beberapa jenis aracade game dan simulasi seperti plant vs zombie dan city building. Game jenis racing atau balapan, war atau perang dan yang pakai batas waktu, definitely not my cup of tea. Karena Game jenis begitu malah membuatku tertekan🤣.

Selain genre game, satu faktor lagi yang mempengaruhiku dalam memilih jenis game adalah online atau offline. Aku paling gak suka dengan game online. Ngabis-ngabisi kuota. Ini kayaknya efek dulu pas pertama kali kenal online game itu masih di jaman harga kuota internet itu sultan banget. Sedangkan awak anak kuliahan yang jatah budget bulanannya terbatas dikirim orangtua. Sayang lah dipakai buat main game duitnya. Dan lagi aku jenis yang kalau main game itu berasa waktu cepat banget berlalunya. Pernah pas lagi butek otak ngerjai skripsi  seharian aku gak ngapa-ngapai, cuma rebahan di depan laptop, main game doang di kosan dari pagi sampai malem. menamatkan plant vs zombie. Sampai berasa mata juling.

Jadi terbawa sampai sekarang, bahwa main game online itu lebih banyak merugikannya kalau buatku. Dan lagi pula buat baterai hape lekas haus. Jadi ya sayang hapenya. Lagi pun aku gak suka genrenya. Jadi ya gak ada daya tarik yang mampu membuatku tertarik dengan game online.

Sampai negara api menyerang. Yaitu ketika ku mulai nonton dracin yang waktu itu aku suka sama ceritanya, dan juga sama pemeran utamanya. Mulailaih ada rasa ingin tahu lebih dalam tentang game online.

3 Dracin Utama yang membuatku hampir jadi online gamer


1. Love O2O

Poster drama Love O2O

Nonton dracin ini kalau gak salah di tahun 2018an gitu lah, masih awal-awal dunia perdracinanku dimulai. Waktu itu ternyata juga suka sama tokoh yang diperankan Yang Yang di dracin ini. Eh lebih tepatnya suka sama Yang Yang setelah nonton film Once Upon A Time. Jadi sehabis itu mulai nyari-nyari film dan drama yang dibintanginya. Dan ketemulah sama drama ini.

Di sini Xiao Nai yang diperankan Yang Yang adalah tokoh yang super sempurna dari sisi mana pun. Jago basket, jenius dalam akademik, jago renang, jago masak, paling jago dalam dunia per-game-an, super ganteng, dah gitu CEO start up game pula, dan paling populer di kampus. Nah, si pangeran kampus ini gak sengaja ketemu sama si bunga kampus, Wei Wei (diperankan oleh Zheng Shuang), yang juga sama-sama super sempurna. Xiao Nai ceritanya jatuh cinta pada pandangan pertama sama si Wei Wei gara-gara ngeliat talentanya pas main game di kafe, tapi si Wei Wei gak tahu. Nah, jadilah Xiao Nai mengerahkan semua keahliannya baik di dunia nyata maupun di dunia game untuk memenangkan hati Wei Wei, si cantik menawan lagi cerdas ini.

2. Go Go Squid

Poster drama Go go Squid

Dracin yang populer di masanya ini baru ku tonton  beberapa tahun setelah lewat masa naik daunnya. Sekitar 2021 kayaknya. Bolak-balik maju mundur ketika mau nonton dracin ini. Karena waktu itu aku gak terlalu suka sama Yang Zi. Lupa karena apa. Tapi waktu akhirnya jadi download dan nonton juga, eh gak bisa berhenti rupanya nontonnya. Suka dengan plot, akting serta cara mengemas humornya. Selain itu jadi suka juga dengan OST nya. Nah, di sini ku baru tahu ternyata dunia per-game-an online itu gak cuma tentang main game saja. Tapi juga tentang profesi dan kehidupan di dunia e-sport. Saat itu aku bahkan sampai bertanya-tanya, dunia e-sport ini hanya fiksi di dracin atau memang ada ya?

Setelah nonton ini fiks, Yang Zi dan Li Xian masuk dalam daftar aktris dan aktor favoritku😁.

3. You Are My Glory

Poster drama You are my glory

Nah
, sehabis nonton Go Go Squid, tak berapa lama waktu berselang, rilislah You Are My Glory. Waktu itu sengaja aku tahan nontonnya sampai dramanya selesai dulu baru mulai nonton. Tapi ternyata gak tahan nunggu sampai habis. Ketika episode 25 tayang, aku pun mulai nonton. Hasilnya harus sabar menunggu tiap hari 3 episode terakhirnya 🤣. Drama berjumlah 32 episode ini sungguh tak terasa nontonnya. Tiba-tiba udah mau selesai aja episodenya. Sayang rasanya dah mau selesai, inginnya lanjut terus ngeliat kisah Yu Tu (diperankan Yang Yang, lagi-lagi Yang Yang😁) dan Qiao Jing Jing (diperankan Dilireba) yang super menggemaskan ini.

Dan bicara tentang online gaming, dracin ini lah yang bisa dibilang buat aku sampai instal aplikasi dan buat akun di Mobile Legend. Aku sendiri sampai ngerasa wah.

Di dracin ini game yang dimainkan memang bukan Mobile Legend, lupa aku namanya. Tapi karena penasaran, waktu itu aku sampai nyari di playstore nama game yang mereka mainkan, tapi gak ketemu, sampai cari versi nama mandarinnya juga, tetap aja gak ditemukan. Jadi aku pikir nama game-nya dibelokkan. Tapi dari karakter dan nama dan sistem mainnya, yang mendekati dunia nyata adalah MLBB alias Mobile Legend. Jadilah aku mau ngerasai sendiri. Setelah seharian ngotak-ngatik, pilih karakter hero mobile legends, nyobain skin, nyoba main, akhirnya aku menyerah, dan uninstal. Harus kuakui bahwa main game online Mobile Legends bukan ranahku.


Nah, itu dia 3 dracin yang nyaris membuatku jadi gamer. Kamu yang udah nonton apakah kena efek sama sepertiku? 😁

Oiya, FYI, khusus untuk kamu para gamers yang suka dengan promo, kamu bisa manfaatkan ajang BRIMO FSTVL yang sedang berlangsung nih. Program loyality bagi semua nasabah BRI pengguna Super Apps BRImo ini dimulai sejak 1 Oktober 2024 - 31 Maret 2025.
Poster BRIMO FSTVL


Kita akan mendapatkan poin untuk setiap transaksi di BRImo. Kalau mau dapat lebih banyak peluang mendapatkan aneka hadiah di BRImo FSTVL, banyak-banyaklah nabung dan transaksi di aplikasinya. Ada 100.000 hadiah langsung yg bisa digaet. Banyak kan? Terus ada juga hadiah undian BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan kendaraan bermotor Vespa Primavera. Ditambah lagi hadiah mingguan di Friday Deals. Rame ya.


Cara Top Up Voucher Mobile Legends di BRImo


  1. 1. Download aplikasi BRIMo lalu log in.
  2. 2. Pilih menu 'Lifestyle', Lalu klik kategori 'Voucher Game'. Pilih 'Mobile Legends'.
  3. 3. Pilih 'Voucher'. 
  4. 4. Konfirmasi Pembayaran
  5. 5. Masukkan PIN. Transaksi berhasil dan voucher siap digunakan. 
Gampang kan? Promo ini berlaku sampai batas waktu yang tak ditentukan. Monggo dimanfaatkan.

#BRImo
#BRImoMudahSerbaBisa
#BRImoFSTVL
#BerlimpahHadiah

Whoosh VS Shinkansen: Mana Lebih Cepat? Lebih Nyaman? Lebih Murah?

Sudah pernah naik Whoosh? Cas. Aku juga belum. Di Sumut belum ada. Jadi pernahnya menunggangi KAI Sri Lelawangsa, Sribilah, dan Putri Deli saja. Di Sumatera Utara sendiri ada 5 jenis kereta api:

  1. 1. Sribilah (Eksekutif & bisnis) dengan tujuan Medan - Rantauprapat (PP).
  2. 2. Putri Deli (Ekonomi) dengan tujuan Medan - Tanjung Balai (PP).
  3. 3. Siantar Ekspres (Ekonomi) dengan tujuan Medan - Siantar (PP).
  4. 4. Sri Lelawangsa (KRD komuter) dengan tujuan Kuala Bingai - Medan (PP).
  5. 5. Lin Kualanamu (Kereta bandara) dengan tujuan Medan - Bandara Internasional Kualanamu (PP)
Nah, si Whoosh ini adalah kereta cepat. Jadi bukan kereta api biasa. Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat, disingkat jadi WHOOSH. Diresmikan pada Oktober 2023 lalu, kereta cepat Jakarta-Bandung ini kini tengah naik daun. Pasalnya Jakarta-Bandung (142km) yang normalnya memakan waktu 3-4 jam, sekarang bisa ditempuh 40 menit saja. Wew.


Whoosh Vs Shinkanshen, Lebih Cepat Mana? 

Pas pertama dengar kereta cepat ada di Indonesia, mau tak mau otakku langsung ingat sama Shinkanshen-nya Jepang yang katanya kereta tercepat di dunia.

Whoosh buatan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) ini mampu melaju hingga 350 km/jam. Perjalanan dari Jakarta (Stasiun Halim) ke Padalarang yang berjarak 125 km bisa ditempuh dalam waktu 25 menit saja.

Sedangkan Shinkansen Jepang ada 3 jenis; Nozomi, Hikari, dan Kudama. Shinkansen yang paling cepat adalah jenis Nozomi dengan kecepatan 300 km/jam. Naik Nozomi dari Tokyo ke Osaka yang jaraknya 492 km bisa ditempuh dalam waktu 2 jam 30 menit.
Infografis perbandingan Kereta Cepat Whoosh, Shinkansen, dan TGV. Dari segi kecepatan, harga tiket. Disertai gambar masing-masing kereta cepat

Wah, ternyata dari segi kecepatan, Shinkansen masih kalah dari Whoosh ya.


Whoosh Vs Shinkansen, Lebih Nyaman Mana? 

Sebagai pengguna KAI yang belum pernah merasakan naik Whoosh maupun Shinkanshen, kalau ditanya kenyamanan ya tentu saya tak bisa menjawab berdasarkan pengalaman pribadi ya kan. Nah, jadi mari kita kutip pengalaman Mbak Tiara Uci dari blognya https://mojok.co/terminal/kereta-cepat-whoosh-menang-cepat-dari-shinkansen-jepang-tapi-kalah-telak-soal-hal-lain/. Nah begini kata beliau. 

Whoosh punya 3 kelas; Ekonomi, Bisnis dan Eksekutif. Di Kelas ekonomi kursinya agak tipis tapi tetap nyaman. Sedangkan di eksekutif kursinya tebal, plus dapat makanan dan minuman gratis.

Serupa dengan Whoosh, Shinkansen juga punya 3 kelas ; reserve, non-reserve, dan green seat (first class). Untuk reserve dan non-reserve, keduanya sama-sama kelas ekonomi. Bedanya, yang reserve harus pesan dulu sehingga bisa memilih tempat duduk, sementara yang non-reserve kursinya acak, jadi siapa cepat dia dapat.

Kursi pada Shinkansen reserve kurang lebih sama tipisnya dengan Whoosh kelas ekonomi. Tapi, jarak antarkursi di Shinkansen lebih luas. Kemudian meja lipat pada Shinkansen nggak menempel di kursi sehingga penumpang bisa leluasa menggeser kursi ke belakang tanpa mengganggu penumpang lain.

Dari segi kursi dan jarak antarkursi sebenarnya Shinkansen unggul. Sayangnya, saat berada di dalam Shinkansen, penumpang masih merasakan guncangan meskipun nggak parah. Sementara kalau duduk di dalam Whoosh rasanya anteng dan hening. Saking stabilnya Whoosh ini, kalau kita letakkan koin 500 Rupiah di pinggiran jendela, koin tetap bisa berdiri tegak. Woow.

Jadi, dari segi kenyamanan di dalam kereta, Whoosh sekali lagi lebih unggul dari Shinkansen. Cool


Whoosh Vs Shinkansen, Lebih Merakyat Mana? 

Merakyat di sini maksudnya aksesnya menjangkau seluruh rakyat. Whoosh hanya punya 1 rute saja Jakarta-Bandung. Lebih tepatnya Padalarang-Tegalluar. di IKN pun belum ada. Bentar lagi kayaknya. Di Sumut apalagi😁. Kita doakan saja nanti ada ya. 

Beda dengan Shinkansen yang memiliki rute panjang dan memang tujuannya dibuat untuk menjangkau seluruh Jepang. Wajar saja sih memang karena Shinkansen mulai dibuka sejak Oktober 1964 untuk menyambut Olimpiade Tokyo waktu itu. Sedangkan Whoosh baru dirilis Oktober 2023 sebagai salah satu infrastruktur kunci yang mampu menunjang konsep smart city.

Hmm, jadi sudah pasti Shinkanshen jauh lebih merakyat dari pada Whoosh ya kan. 


Whoosh Vs Shinkansen, Lebih Murah Mana? 

Harga tiket Whoosh dari Jakarta (Stasiun Halim) menuju Padalarang dengan jarak 125 km adalah 200k (kelas ekonomi). Kadang ada juga yang 175k. Tapi untuk keberangkatan akhir pekan, harga tiket paling murahnya naik menjadi 250k. Jika diambil rata-ratanya, Whoosh memberikan tarif Rp1600/km.

Mengutip pengalaman Mbak Tia, harga tiket Shinkansen ekonomi reserve dari Tokyo ke Osaka yang berjarak 492 km adalah sekitar 1,6 juta Rupiah. Kalau dirata-ratakan sekitar Rp3252/km. Artinya kalau disamakan dengan jarak Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang, harga tiket Shinkansen-nya adalah Rp3253 x 125 (jarak Halim-Padalarang) = Rp406.625. Wow jauh lebih mahal ya. Eits, nanti dulu. Apa iya mahal? Karena sesungguhnya mahal tidaknya sesuatu itu bergantung banyaknya gajimu.😅

UMR di Jakarta paling tinggi adalah 5 juta Rupiah. Sedangkan UMR paling tinggi di Jepang ada di kota Tokyo sekitar 1.113 Yen (Rp124.155) 
per jamnya. Menurut data terbaru, gaji rata-rata di Jepang pada tahun 2024 adalah 471.000 Yen. Jika 1 Yen = Rp102,40, maka gaji rata-rata di Jepang sebulan bisa mencapai 48.2 Juta Rupiah. Berarti 9.7 kali lipat dari UMR Jakarta. Hampir 10 kali lipat ya, Bestie.

Nah kalau kita bandingkan gaji bulanan yg 5 juta dengan yang 48.2 juta, maka harga tiket Shinkansen Halim-Padalarang yang tadi 406k itu ibaratnya jadi begini nih matematikanya: 

Jadi nilai tiket Shinkanshen untuk jarak Halim-Padalarang di mata kita yang gajinya 5 juta sebulan ini cuma 42k saja. Semurah itu ya biaya transportasi di Jepang. Sedangkan di Indonesia tiket Whoosh-nya 200k. Lebih mahal hampir 5 kali lipat berarti kan ya. 

Namun, apakah kemahalan ini menurunkan tingkat peminat pengguna Whoosh? Tentu saja tidak, Bestie. Buktinya si Whoosh ini kini malah tengah jadi primadona. Bisa jadi objek pilihan untuk mengisi liburan dengan keluarga. Kalau katanya jalan-jalan ke Jepang belum afdol tanpa nyobain Shinkanshen, nah kini ke Jakarta atau Bandung belum sah kalau belum nyobain Whoosh. Apalagi kini tiket Whoosh bisa dibeli online

Nah salah satu tips traveling hemat yang tak lekang waktu adalah pandai-pandai cari promo, baik itu harga tiket promo, diskon tiket, tiket murah, atau aplikasi yang menawarkan promo dan diskon tiket. Manfaatkanlah Bestie.

Seperti yang saat ini sedang berlangsung nih, BRImo FSTVL 2024, sebuah program loyalti yang dipersembahkan untuk seluruh nasabah BRI. Ada banyak promo yang bisa difaedahkan dengan ikut Brimo FSTVL. Salah satunya seperti tiket Whoosh yang bisa dibeli via aplikasi BRImo.
Banner program BRImo FSTVL 2024


Cara Mudah Beli Tiket Whoosh Online pakai BRImo

Sama seperti tiket kereta api online, sekarang kita sudah bisa beli tiket Whoosh di manapun dan kapanpun pakai BRImo. Anti ribet-ribet klub lah ceritanya. Caranya, 

  1. 1. Pastikan sudah punya akun di KCIC. Karena e-ticket akan dikirim ke e-mail yg terdaftar di akun tersebut
  2. 2. Download aplikasi Brimo. Lalu Login
  3. 3. Klik fitur 'Travel' lalu pilih Tiket Whoosh
  4. 4. Pilih stasiun awal, stasiun akhir, dan tanggal keberangkatan
  5. 5. Pilih jadwal kereta
  6. 6. Masukkan data penumpang dan pilih kursi
  7. 7. Klik bayar lalu konfirmasi transaksi
  8. 8. Masukkan PIN
  9. 9. Transaksi berhasil. Cek akun KCIC kamu atau email yang terdaftar untuk melihat e-ticket
Kita akan mendapatkan poin untuk setiap transaksi menggunakan BRImo. FYI, perbanyak transaksi di Brimo dan perbanyak nabung, biar makin banyak poinnya dan makin besar pula peluang mendapatkan aneka hadiah di BRImo FSTVL. Ada 100.000 hadiah langsung yang bisa kita raih dan juga hadiah undian yang bisa dimenangkan seperti BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan kendaraan bermotor Vespa Primavera. Terus ada juga hadiah mingguan di Friday Deals. Pastinya sayang kalau dilewatkan. Berlaku mulai 1 Oktober 2024 sampai 31 Maret 2025. Yuk, lah kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.



#BRImo
#BRImoMudahSerbaBisa
#BRImoFSTVL
#BerlimpahHadiah
















Mengapa Menulis?

Tiap orang pasti punya jawaban berbeda . Beberapa mungkin memiliki alasan sama. Ada yang karena tugas kuliah, ada ynag karena tuntutan profesi, ada pula karena hobi, ada pla dengan alasan-alasan unik seperti agar terkenal, agar dikenal, karena lagi stress, de el el.

Saya sendiri memiliki alasan yang tak konsisten. Dahulu, alasan saya menulis adalah untuk menyalurkan ide-ide, lalu berganti dengan mengikuti filosofi “aku menulis maka aku ada”. Dan akhir –akhir ini saya menemukan alasan yang cukup masuk akal buat saya, yaitu saya menulis agar tak lupa. Pasalnya tingkat kepelupaan itu kian hari kian bertambah saja.



Banyak ide, peristiwa, bahkan memori yang kuat auranya pada awalnya kian terlupakan hakikatnya seiring berlalunya waktu. Itulah yang saya rasakan. Saying sekali rasanya jika hal-hal yang luar biasa (menurut kategori saya), dibiarkan dengan sengaja menghilang perlahan. Dan suatu saat nanti bahkan untuk memanggil kembarli memori tersebut sangat susah, jangan kan detailnya, potongan-potongan ingata tersebut bahkan tercampur dengan potongan memori lainnya. Ah sayang sekali bukan.

Jadi untuk saat ini alasan inilah yang saya punya. Alasan ini jugalah yang mengikat saya untuk mulai dan tetap konsisten menulis, apapun itu. karena kelalaian untuk mencatat suatu peristiwa yang dialamai, ataupun dipikirkan dampaknya akan sangat mengecewakan kelak. And I don’t want to be disappointed. (Again and again).

Jadi dengan catatan yang saya buat sendiri ini, merupakan awal dan ikrar yang wajb ditepati, merupakan komitmen untuk dilaksanakan.
Semoga bermanfaat khususnya buat diri saya sendiri, sebagai pengingat kala lupa, sebagai cerminan ketika lalai, dan pembelajaran dalam mengisi rapor akhirat (meminjam kosakata seorang teman). Bismillahirrahmaanirrahiiim.

Rumah Kedua, Rabu 20 April 2016.

Jika Seorang Pleghmatis...

Kamu adalah tipe orang Pleghmatis. Cinta damai, tak mau cari masalah, pengamat, pendengar dan juga pemberi solusi yang baik.

Kamu bukan jenis orang yang akan turun ke jalan menyuarakan pendapatmu.

Jika tidak senang akan sesuatu, kamu

Itadakimasu

Setiap yang hidup pasti butuh makanan untuk tetap hidup. (Kalimat pembukanya terlalu mainstreem. OK scratch that. And here we go again.)

Mahkluk hidup tidak hanya butuh makanan tapi juga