Tahu Nggak Sih? Versi: Bahasa Tubuh Hewan

Senin, Juni 11, 2012 Pertiwi Soraya 0 Comments

Heran, tiap kali laptop telah menghadap saya, atau saya yang telah menghadap laptop, segala hal yang ingin saya tuliskan lenyap seketika. Padahal sebelumnya beribu-ribu ide, unek-unek, inspirasi, sampai hal-hal yang telah terkonsep rapi telah antri untuk segera dituangkan dalam baris-baris cerita. Namun, ide tinggallah ide, itupun kalau masih ada yang tinggal. Satupun tak ada yang tersisa. Hmm… Apakah ini sebuah keluhan yang lain? Saya pun tak tahu pasti. Tapi marilah untuk tidak mengeluh apalagi sampai melenguh. Kita kan manusia bukan lembu. Stop complaining. Berhenti mengeluh. Just do what you can do. Kok kesannya jadul ya.


Baiklah, mari kita mulai dengan meluruskan niat dahulu. Ingatkan, segala sesuatu berawal dari niat. Kalau bahasa arabnya ”Innama’amalu binniyyati” (’ti’ atau ’tu’ saya kurang tahu. Ingatkan saya untuk mengeceknya nanti ya ^^).

Nah, back to the topic. Jadi apa niat saya kali ini? Let’s say…menulis laporan (atau lebih santainya essai) tentang liputan yang saya lihat di Trans 7, tepatnya acara “Tahu Nggak Sih” sore tadi. So mari kita mulai menulis.

Tahu Nggak Sih kali ini mengulas tentang keunikan bahasa tubuh hewan. Dari mulai lolongan serigala, lambaian ekor anjing, kucing yang katanya punya sembilan nyawa, sampai cara tidurnya kuda. Nah, akan saya bahas satu persatu.

Coba tebak ini siang atau malam...

Yang pertama dimulai dari lolongan serigala. Adakah diantara kita yang pernah mendengar suara serigala melolong? Sepertinya rata-rata orang dewasa pernah mendengarnya ya. Kalaupun tidak dengar atau melihat langsung, paling tidak pernah lihat di TV. Biasanya sih adegan serigala melolong wajib ada di film-film horor. Dan biasanya itu pertanda sudah waktunya si hantu keluar. Hiiyy, sereem. 

Tapi, bener nggak sih jika serigala melolong menandankan bahwa serigala yang bersangkutan sedang melihat makhluk halus, seperti jin, setan, dan teman-teman hantu lainnya? Nggak tahu kenapa hanya dengan mendengar suaranya saja bakal menimbulkan perasaan yang tidak enak bagi pendengarnya. Ada yang langsung pucat pasi, bahkan sampai terbirit-irit. Apa lagi jika terdengar dimalam Jumat, dekat area perkuburan lagi. Tunggang-langgang deh sana.

Nah, faktanya, (setelah bertanya pada nara sumber terpercaya, seorang yang saya lupa namanya, tapi ia punya jabatan di salah satu pusat studi hewan, mungkin dokter hewan kali ya), serigala melolong karena ia ingin menunjukkan daerah kekuasaannya pada serigala yang lain. Selain itu juga sebagai alat komunikasi kepada serigala lain, menandakan bahwa si serigala tadi mencium atau merasakan adanya bahaya di sekitarnya. Jadi ia mengingatkan teman-temannya agar waspada. Bisa saja ada predator seperti ular, atau predator lainnya. (Jadi, kalau hantu? Jawab sendiri saja deh @_@)

Apa kesan Anda dengan si Putih ini?
Dari pada berpraduga yang mungkin salah, baiknya melanjutkan pembahasan selanjutnya, yaitu tentang lambaian ekor anjing. Hewan yang satu ini, tiap orang berbeda-eda cara pandangnya. Ada yang jijik, mungkin image anjing sudah terlanjur sebagai hewan yang kotor dan jorok di alam bawah sadarnya. Jadi begitu mendengar nama hewan ini disebutkan, mungkin otaknya langsung merujuk pada kotoran yang menjijikkan. Ada pula yang begitu mendengar nama hewan ini, langsung terbayang anak-anak anjing yang lucu-lucu dan imut-imut. Hmm...benar-benar menggemaskan, begitulah langsung image yang keluar mengenai hewan ini. Ada yang mungkin bereaksi biasa-biasa saja. Tapi bukan ini poin utama yang mau saya beritahu kok.

Awas Anjing Gila!
Nah, jika Anda melihat hewan yang satu ini, coba perhatikan ekornya. Ada kalanya ekor anjing ini bergoyang-goyang ke kiri dan kanan. Kira-kira maksudnya apa ya? Yups, Jika seekor anjing menggoyang-goyangkan ekornya seperti itu, menandakan bahwa ia sedang senang atau bahagia. Biasanya karena berjumpa dengan tuannya, atau sedang diberi makan, sedang main-main juga bisa. Yang jelas suasana hatinya sedang senang. Tapi, hati-hati jika melihat anjing yang ekornya di tekuk di antara kedua kakinya ya. Karena itu adalah pertanda anjing gila, dan berpotensi besar menyebabkan rabies jika kena gigitan dan cakarannya.
Aku imut memang

Berbeda dengan kucing, jika ada kucing yang mengibas-ngibaskan ekornya sambil duduk atau ketika ia dalam posisi santai bagai di pantai, itu tandanya ia sedang tak ingin di ganggu. ”Don’t distrub me” or ”Leave me alone”, begitulah kira-kira katanya. Kalau Anda tidak percaya, silahkan tarik ekornya. Tapi sebelum itu siapkan terlebih dahulu salep lengkap dengan plasternya. Karena besar kemungkinan Anda akan menikmati carkarnya mendarat di kulit anda. Miiaaawww...^_^

Kira-kira dia lihat apa ya?
Nah, yang selanjutnya mari kita bicarakan tentang kucing yang katanya punya sembilan ekor, eh nyawa. Apa iya kucing mati bisa hidup lagi sampai sembilan kali? Dari pada bingung-bingung dan terjebak dalam keraguan yang tak jelas, mending dibuktikan saja biar yakin. Ambil golok dan arahkan ke leher sang kucing. Terus bilang, ”Manis, kamu di sembelih dulu ya”. Dijamin si Manis pasti langsung kabur.


Ini dia rahasia si sembilan nyawa ^_^
Daripada tersesat di jalan yang sesat, baiknya kita tanya saja sama Bapak-bapak yang tadi. Yang saya lupa namanya tadi itu. Sebut saja bapak Dowan (Dokter hewan). Beginilah penjelasannya. Kucing sebenarnya dianugerahi Tuhan tubuh yang sangat lentur tulang-belulangnya. Jadi jika ia terjatuh dari suatu tempat yang tinggi, dengan instingnya, secara alami ia akan melenturkan tubuhnya, sehingga dia pasti akan selalu berhasil mendaratkan kakinya lebih dahulu ke tanah. Bahkan meski posisi awalnya telantang ketika di udara, ia akan meliukkan badannya ke posisi normalnya, lalu menekukkan kakinya ketika mendarat, sehingga tubuhnya bebas cidera. Pantas saja kucing suka memanjat tempat-tempat yang tinggi, ternyata mereka punya jimat anti kecelakaan. Jadi pantas dong menyandang predikat hewan dengan sembilan nyawa. Saya yakin sebagian pecinta kucing, setelah baca artikel ini bakal membuat percobaan dari gedung tingkat sepuluh. Tanpa pengaman parasut yang didesain khusus buat si Manis. Saya jadi penasaran, kira-kira bagaimana ya bahasa tubuh kucing yang artinya ”Don’t try this at home”?

Sambil mengingat-ingat perilaku kucing yang artinya seperti di atas, mari kita lanjutkan dengan pembahasan yang terakhir, cara tidur kuda. Tiap mahkluk hidup pasti butuh istirahat dong. Begitu pula dengan hewan yang satu ini. Kuda. Pernahkah Anda melihat kuda tidur? Nah, Kalau kuda saya sering lihat. Tapi kalau kuda tidur, sepertinya belum pernah tersimpan di memori otak saya. Bagaimana posisinya ketika tidur? Apakah ia menekuk keempat kakinya seperti kucing menekuk kakinya? Atau ia tidur seperti posisi kerbau, harimau, gajah, atau posisi yang biasanya hewan berkaki empat lainnya lakukan.

zzzzzz...@#$%^&*(?
Apa kata Pak Dowan? Ternyata, kuda tidur dengan posisi berdiri lho. Kuda hakikatnya diberikan sendi kaki yang sangat kuat. Jadi ia bisa melemaskan dan mengistirahatkan otot-otot dan sendi-sendi kakinya meskipun dalam keadaan berdiri. Jadi ia tak perlu bantal guling untuk tidur, maksud saya ia tidak perlu merebahkan dirinya untuk tidur. Hmm..Mungkin jika dibuat survei, hewan yang berdiri terlama di dunia selama hidupnya adalah kuda kali ya. Wah, hebat bukan, semua aktifitas kuda dilakukan berdiri.

Makan, makan berdiri, Minum, minum berdiri, semuanya berdiri, tidurpun berdiri...Tarik Mang ^_^

You Might Also Like

0 comments:

Terimakasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan Jejak ya ^_^